Translate

Wednesday, January 9, 2019

BMP Wisata Petualangan di tengah Kota Bontang

Ayo Ke Taman Nasional Kutai. Mengisi kegiatan akhir tahun 2018, Balai Taman Nasional Kutai, menyajikan destinasi wisata alternative bagi masyarakat Bontang-sangatta dan sekitarnya. Prevab sebagai destinasi wisata minat khusus untuk kegiatan pengamatan orangutan liar dan Bontang mangrove Park sebagai destinasi wisata pendidikan dan petualangan. Bontang Mangrove Park (BMP), Bertualang di tengah Kota Bontang Mangrove Park, yang lebih populer dengan BMP, dibangun dengan konsep Conservation, Education and Adventure. Menyajikan potensi alam berupa hamparan ekosistem mangrove yang sangat indah dengan keanekaragaman jenis vegetasi dan satwa di dalamnya. Sepanjang waktu dari pagi sampai sore, merupakan momen terbaik untuk kunjungan wisata ke BMP tergantung tujuan masing-masing pengunjung. Sunrise, dapat dinikmati dari boardwalk dengan view yang menghadap ke laut-Selat Makassar dan dari Menara pandang. Sunset dan view lampu dari pabrik yang terdapat diseberang BMP, juga menjadi momen favorit para pemburu gambar. Siang hari dimanfaatkan oleh para pelajar untuk mengetahui keanekaragaman hayati hutan mangrove dan ekosistemnya. Pada saat surut terendah, pengunjung dapat menyaksikan barisan ikan-ikan kecil yang memenuhi areal terbuka disepanjang boarwalk. Pemandangan ini, semakin membuktikan fungsi hutan mangrove sebagai tempat pemijahan ikan, udang, kepiting dll, dan menyebar ke laut lepas setelah besar. Mendukung fungsi BMP sebagai sarana edukasi, disepanjang boardwalk sepanjang 2.5 km yang terbentang dari daratan sampai ke laut, terdapat berbagai informasi tentang jenis-jenis vegetasi hutan mangrove. Menara pandang dengan tinggi 20 m, yang dapat difungsikan sebagai sarana “bird watching”. Dari Menara pandang, tersaji hamparan ekosistem mangrove, view Kota Bontang dan kawasan industry PT.Pupuk Kaltim. Pada pagi dan sore hari, Menara Pandang merupakan hotspot terbaik untuk mendapatkan gambar sunset dan sunrise. Beberapa gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat, juga tersedia pada beberapa titik. Selain gazebo disepanjang trekking, terdapat dua gazebo yang terletak pada sisi terluar ekosistem mangrove dengan view laut. Diantara dua gazebo terdapat boardwalk yang menyerupai catwalk yang menjorok agak kelaut. Ketiga fasilitas tersebut saling mendukung untuk memberikan kepuasan pengunjung dalam menikmati keindahan alam sekaligus mendapatkan gambar terbaik. Bagi pengunjung yang ingin melakukan kegiatan di dalam ruangan, tersedia Balai Pertemuan pada welcome area, yang dapat menampung 200-300 orang. Welcome area, juga sedang dipersiapkan bumi perkemahan yang dapat mengakomodir peserta sampai seribu orang. Prevab, Kemewahan Pengalaman di Rimba Belantara Menuju kawasan yang merupakan habitat orangutan asli tersebut, tidak sesulit yang dibayangkan oleh banyak orang karena ditempuh dengan berperahu disepanjang Sungai selama 30 menit dari Kota Sangatta. Di sepanjang perjalanan, pengunjung sudah disuguhi pemandangan hutan alam dengan berbagai jenis satwa penghuninya. Tak jarang, kalau beruntung pada beberapa titik pengunjung dapat menyaksikan secara langsung orangutan yang sedang beraktifitas di atas pohon di tepi sungai. Mendapatkan kemewahan pengalaman di sepanjang perjalanan sungai, menjadikan waktu 30 menit menjadi sangat singkat dan tidak cukup untuk mendapatkan lebih banyak lagi.   Pengamatan Orangutan Liar Mengamati orangutan liar secara langsung di alam, merupakan keberuntungan dan kemewahan pengalaman bagi siapa saja yang mengalaminya. Sensasinya sangat berbeda dengan pengamatan orangutan yang ada di kebun binatang atau pusat rehabilitasi. Untuk melihat orangutan di kebun binatang, anda cukup membayar tiket masuk, sudah dapat menemukan orangutan dengan mudah. Namun berbeda dengan orangutan liar. Orangutan liar cenderung menghindar dari manusia, sebagaimana satwa liar lainnya yang takut bertemu dengan manusia. Kehadiran peneliti orangutan Prof Anne Russon dari York University beserta timnya, merupakan nilai tambah, karena pengunjung bisa berdiskusi dan mendapatkan informasi tentang kehidupan orangutan liar langsung dari penelitinya. Night Trekking Melihat Tarantula keluar dari lubang persembunyiannya, bukan sekedar mimpi atau serasa nonton tayang national geographic. Pengalaman tersebut, sungguh nyata di Prevab Mentoko. Momen ini hanya dapat diperoleh pada titik tertentu pada waktu malam. Objek lain yang dapat ditemui apabila beruntung adalah kehadiran burung-burung malam.

Thursday, April 4, 2013

Bauhinia kockiana Lour. Bunga raksasa dari TN Kutai



Akar kalai, demikian masyarakat Kutai menyebutnya. Bunga hutan raksasa yang dibeberapa media diklaim hanya ada di Malaysia ini, ternyata dapat dengan mudah ditemukan di Taman Nasional Kutai. Anggur tropis, anggrek raksasa, red trailing dan nama-nama lainnya diberikan atas refleksi para pencintanya karena akar kalai memang memiliki keindahan yang unik dan luar biasa.

Anggrek raksasa misalnya, diberikan oleh para pencinta tumbuhan hias.  Meskipun tidak berasal dari bangsa anggrek, tapi karena mahkota bunganya yang indah dengan kuntum yang sangat banyak dan warnanya yang kontras ditengah hijaunya rimba, memposisikan tumbuhan ini setara dengan tumbuhan hias anggrek.  Sebagian pencintanya ada yang menyebutnya sebagai anggur tropis. 

Nama tumbuhan hias raksasa ini diberi nama phanera yang berarti pamer karena bunganya yang berwarna merah orange dan mencolok ditengah hutan dan coccinea berarti merah.  Di Indonesia jenis bunga ini awal mulanya ditemukan oleh Pieter Wielem seorang anggota komisi sejarah alam berkebangsaan Belanda pada tahun 1825 di bagian Barat Sumatera dan setelah itu belum ada informasi lokasi lain di Indonesia yang menjadi habitatnya.

Liana dengan batang berduri ini merupakan liana berkayu dengan diameter batang bisa mencapai 10 cm, dan memanjat pohon-pohon raksasa di hutan primer dan sekunder serta menguasai lapisan atas tajuk pohon. Liana berkayu,  batang memanjat, daun berbentuk jantung, urat daun 4-nerved, semi oval, ujung daun meruncing. Bunga majemuk, mahkota bunga berwarna merah-orange dan mahkota bunga yang tua  berwarna kuning. Bunga terdiri dari kelopak dan mahkota yang terdiri atas 5 segmen . Jumlah kuntum dalam satu tangkai bunga mencapai 50 kuntum. Buah seperti kacang tanah berwarna coklat, kulit buah kasar berbintil.

Taksonomi:
Kingdom :  Plantae
Phylum    :  Magnoliophyta
Kelas      :  Magnoliopsidda
Ordo       :  Fabales
Famili      :  Caesalpiniaceae
Genus     :  Bauhinia, Phanera
Species : Bauhinia kockiana (Lour.), Bauhinia Coccinea Lour. Phanera cocinea (Lour.)

Distribusi:
Bauhinia Coccinea merupakan tumbuhan  yang menyukai cahaya matahari. Hidup pada strata atas dan ditemukan berbunga sepanjang tahun. Distribusi jenis  di Kamboja dan Laos, Vietnam, Kinabalu. Di Taman Nasional Kutai, akar kalai dapat ditemukan di wilayah Prevab-Mentoko sepanjang pinggiran Sungai Sangatta.

Di Malaysia jenis ini dibudidayakan sebagai tanaman hias. Bagi yang ingin mencoba budidaya jenis ini, boleh dengan cara stek atau biji dengan pemeliharaan dibawah cahaya matahari penuh. Meskipun di hutan hidup sebagai bunga raksasa, namun bisa juga dibudidaya sebagai tanaman pot, atau tumbuhan hias merambat pada pagar-pagar tembok. (Oleh: Yulita Kabangnga')

Wednesday, April 3, 2013

Pterisanthes polita (Miq.) Lawson Tumbuhan Unik dari TN Kutai



Belantara Taman Nasional Kutai dianugerahi  kekayaan hayati yang cukup tinggi. Selain dapat menemukan berbagai jenis satwa, terdapat berbagai jenis tumbuhan yang unik dan  langka. Salah satu jenis yang unik adalah Pterisanthes gladiate atau  sering disebut akar janggut baung.

Unik! demikian kesan pertama yang tertangkap dari tumbuhan akar janggut. Unik karena buahnya muncul dari lembaran berbentuk daun berwarna merah. Dalam satu tangkai terdapat beberapa buah yang bulat berwarna hijau yang menutupi permukaan lembaran berwarna merah tersebut.
Liana  yang memanjat pada belukar dan pohon-pohon kecil di daerah yang agak terbuka.   Tumbuhan dari keluarga anggur-angguran ini memiliki ciri antara lain: daun tunggal, berbentuk bulat telur, tersusun spiral dengan tepi daun bergigi.
Secara umum tumbuhan ini menyenangi  pinggiran hutan, lapisan bawah  kanopi, hutan Dipterocarpaceae  dataran rendah dan hutan rawa.  Di Taman Nasional Kutai pengunjung dapat menemukan dibeberap tempat di Sangkima dan Mentoko.  Memiliki warena merah yang menyolok diantara hijau dedaunan memudahkan pengunjung untuk menemukannya.  
Bentuk yang unik dan warna yang menyolok membuat tumbuhan ini sangat potensial sebagai Tanaman hias.  Cara budidaya yang mudah yaitu dengan stek batang dan biji  semakin memungkinkan  untuk pengembangan tumbuhan jenis ini sebagai tumbuhan hias.
Di Sumatera jenis tumbuhan ini dimanfaatkan oleh suku Talang Mamak sebagai tumbuhan obat dengan memanfaatkan air batang.  Karena batangnya mampu mengalirkan air yang cukup banyak, masyarakat Sumatera menggelarinya dengan nama Akar Haus.

Deskripsi:
Kingdom: Plantae
Phylum: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Rhamnales
Family: Vitaceae
Genus: Pterisanthes
Species: Pterisanthes polita
Sinonim: Pterisanthes gladiata, Pterisanthes parvifolia, Pterisanthes sinuosa, Vitis polita


Oleh: Yulita Kabangnga
Disarikan dari berbagai sumber