Translate

Thursday, April 4, 2013

Bauhinia kockiana Lour. Bunga raksasa dari TN Kutai



Akar kalai, demikian masyarakat Kutai menyebutnya. Bunga hutan raksasa yang dibeberapa media diklaim hanya ada di Malaysia ini, ternyata dapat dengan mudah ditemukan di Taman Nasional Kutai. Anggur tropis, anggrek raksasa, red trailing dan nama-nama lainnya diberikan atas refleksi para pencintanya karena akar kalai memang memiliki keindahan yang unik dan luar biasa.

Anggrek raksasa misalnya, diberikan oleh para pencinta tumbuhan hias.  Meskipun tidak berasal dari bangsa anggrek, tapi karena mahkota bunganya yang indah dengan kuntum yang sangat banyak dan warnanya yang kontras ditengah hijaunya rimba, memposisikan tumbuhan ini setara dengan tumbuhan hias anggrek.  Sebagian pencintanya ada yang menyebutnya sebagai anggur tropis. 

Nama tumbuhan hias raksasa ini diberi nama phanera yang berarti pamer karena bunganya yang berwarna merah orange dan mencolok ditengah hutan dan coccinea berarti merah.  Di Indonesia jenis bunga ini awal mulanya ditemukan oleh Pieter Wielem seorang anggota komisi sejarah alam berkebangsaan Belanda pada tahun 1825 di bagian Barat Sumatera dan setelah itu belum ada informasi lokasi lain di Indonesia yang menjadi habitatnya.

Liana dengan batang berduri ini merupakan liana berkayu dengan diameter batang bisa mencapai 10 cm, dan memanjat pohon-pohon raksasa di hutan primer dan sekunder serta menguasai lapisan atas tajuk pohon. Liana berkayu,  batang memanjat, daun berbentuk jantung, urat daun 4-nerved, semi oval, ujung daun meruncing. Bunga majemuk, mahkota bunga berwarna merah-orange dan mahkota bunga yang tua  berwarna kuning. Bunga terdiri dari kelopak dan mahkota yang terdiri atas 5 segmen . Jumlah kuntum dalam satu tangkai bunga mencapai 50 kuntum. Buah seperti kacang tanah berwarna coklat, kulit buah kasar berbintil.

Taksonomi:
Kingdom :  Plantae
Phylum    :  Magnoliophyta
Kelas      :  Magnoliopsidda
Ordo       :  Fabales
Famili      :  Caesalpiniaceae
Genus     :  Bauhinia, Phanera
Species : Bauhinia kockiana (Lour.), Bauhinia Coccinea Lour. Phanera cocinea (Lour.)

Distribusi:
Bauhinia Coccinea merupakan tumbuhan  yang menyukai cahaya matahari. Hidup pada strata atas dan ditemukan berbunga sepanjang tahun. Distribusi jenis  di Kamboja dan Laos, Vietnam, Kinabalu. Di Taman Nasional Kutai, akar kalai dapat ditemukan di wilayah Prevab-Mentoko sepanjang pinggiran Sungai Sangatta.

Di Malaysia jenis ini dibudidayakan sebagai tanaman hias. Bagi yang ingin mencoba budidaya jenis ini, boleh dengan cara stek atau biji dengan pemeliharaan dibawah cahaya matahari penuh. Meskipun di hutan hidup sebagai bunga raksasa, namun bisa juga dibudidaya sebagai tanaman pot, atau tumbuhan hias merambat pada pagar-pagar tembok. (Oleh: Yulita Kabangnga')

Wednesday, April 3, 2013

Pterisanthes polita (Miq.) Lawson Tumbuhan Unik dari TN Kutai



Belantara Taman Nasional Kutai dianugerahi  kekayaan hayati yang cukup tinggi. Selain dapat menemukan berbagai jenis satwa, terdapat berbagai jenis tumbuhan yang unik dan  langka. Salah satu jenis yang unik adalah Pterisanthes gladiate atau  sering disebut akar janggut baung.

Unik! demikian kesan pertama yang tertangkap dari tumbuhan akar janggut. Unik karena buahnya muncul dari lembaran berbentuk daun berwarna merah. Dalam satu tangkai terdapat beberapa buah yang bulat berwarna hijau yang menutupi permukaan lembaran berwarna merah tersebut.
Liana  yang memanjat pada belukar dan pohon-pohon kecil di daerah yang agak terbuka.   Tumbuhan dari keluarga anggur-angguran ini memiliki ciri antara lain: daun tunggal, berbentuk bulat telur, tersusun spiral dengan tepi daun bergigi.
Secara umum tumbuhan ini menyenangi  pinggiran hutan, lapisan bawah  kanopi, hutan Dipterocarpaceae  dataran rendah dan hutan rawa.  Di Taman Nasional Kutai pengunjung dapat menemukan dibeberap tempat di Sangkima dan Mentoko.  Memiliki warena merah yang menyolok diantara hijau dedaunan memudahkan pengunjung untuk menemukannya.  
Bentuk yang unik dan warna yang menyolok membuat tumbuhan ini sangat potensial sebagai Tanaman hias.  Cara budidaya yang mudah yaitu dengan stek batang dan biji  semakin memungkinkan  untuk pengembangan tumbuhan jenis ini sebagai tumbuhan hias.
Di Sumatera jenis tumbuhan ini dimanfaatkan oleh suku Talang Mamak sebagai tumbuhan obat dengan memanfaatkan air batang.  Karena batangnya mampu mengalirkan air yang cukup banyak, masyarakat Sumatera menggelarinya dengan nama Akar Haus.

Deskripsi:
Kingdom: Plantae
Phylum: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Rhamnales
Family: Vitaceae
Genus: Pterisanthes
Species: Pterisanthes polita
Sinonim: Pterisanthes gladiata, Pterisanthes parvifolia, Pterisanthes sinuosa, Vitis polita


Oleh: Yulita Kabangnga
Disarikan dari berbagai sumber

Tuesday, April 2, 2013

Jamur Bintang, Geastrum saccatum Fr.


Deskripsi:
Kingdom    :   Fungi
Phylum       :   Basidiomycota
Class            :   Agaricomycetes
Subclass     :   Phallomycetidae
Ordo            :   Geastrales
Famili          :   Geastraceae
Genus         :   Geastrum
Species       :   Geastrum saccatum Fr.

“Hanya yang beruntung yang dapat menemukan jamur Geastrum di dalam hutan”, demikian ungkapan salah satu media terhadap jenis jamur bintang ini.  Geastrum memang merupakan jamur yang sangat sulit ditemui.  Di Taman Nasional Kutai, jenis ini baru ditemukan pada dua lokasi yaitu Sangkima dan Mentoko.
Lebih menyukai habitat subur dan lembab pada serasah di bawah naungan pohon. Tidak seperti jamur pada umumnya yang hidup mengelompok, jenis geastrum cenderung tumbuh soliter dan belum pernah ditemui mengelompok.  Sifatnya yang soliter ini semakin membuatnya sulit ditemukan.
Penampilannya seperti bintang, membuat para biologist menjulukinya sebagai jamur bintang tanah “Earthstar mushroom”. Berbentuk seperti kembang, berukuran  kecil, membulat dengan kantong spora yang bulat seperti kelereng dan  sisi luar yang terbelah  menjadi 4-8 bagian.
Geastrum saccatum merupakan salah satu jamur yang cantik namun tergolong dalam jenis jamur yang tidak bisa dimakan. Masyarakat luas mengenalnya sebagai jamur yang tidak dimakan karena beracun.  Kesan beracun makin terlihat ketika jamur ini sesekali jamur ini akan mengeluarkan spora yang berwarna hitam dan mengepul seperti asap yang keluar dari kantong spora.
Geastrum tidak sekedar jamur beracun biasa. Ternyata  berdasarkan penelitian ilmiah, jamur dari kelas gerastales ini ternyata memiliki kandungan antioksidan,  anti imflamasi dan aktifitas sitoksik. Hasil ini diperoleh dari uji terhadap ekstraksi  β-glukan -protein kompleks Geastrum saccatum yang diisolasi. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa mekanisme untuk aktivitas antiinflamasi disebabkan penghambatan enzim sintase nitrat oksida dan siklooksigenase.
Disarikan dari berbagai sumber.